agak kurang elit memang, nge-quote kata andalan seorang raja dangdut untuk dijadiin judul post. tapi gak papa deh, dangdut kan musik lokal. we should start loving our local music, seriously.
anyways, bagaimana liburan anda sejauh ini? mine's wavy. bergelombang. kadang menyenangkan, kadang ngebetein, dan kadang-kadang justru terletak di garis tengah alias biasa-biasa aja. tadi doang sih gue ke plaza semanggi sama sodara-sodara. satu-satunya barang yang bikin gue mupeng di sana adalah 1 set novel jonathan strange & mr. norrell! pengen banget beli, tapi terpaksa gue urungkan niat itu karena:
- pecahan uang terbesar yang gue punya cuma sepuluh ribu.
- itu termasuk dalam christmas list, jadi gue harus sabar menunggu sampe nyokap mau beliin gue... atau menunggu seseorang ngasih gue "dana hari raya".
tapi yah, menurut lo, 160 ribu itu worth it gak sih buat tiga novel? mudah-mudahan aja sih. hehe.
* * *
akhir-akhir ini gue merasa jengah ngeliat buku-buku yang ada di rak buku lokal, di gramedia. semenjak nama si kambing (taulah maksud gue siapa) terkenal gara-gara nerbitin cerita kesehariannya yang ajaib, tiba-tiba aja banyak bermunculan buku sejenis itu. judulnya pun mirip-mirip: diary mahasiswa sinting lah, catatan imbisil si kopral jono yang gagal jadi kopral lah, curhatan kuntilanak metropolitan lah (amit-amit, mudah-mudahan gak ada beneran), yaa pokoknya yang kayak gitu.
heran aja sih gue. kesannya kok bangga ya, masukkin kata sifat yang terkesan merendahkan si penulis di judul bukunya. ditulis gede-gede pula. warna font-nya ngejreng pula. dan, oh iya, ditulis di sampulnya.
belum lagi cerita-cerita yang judulnya adalah hasil plesetan dari judul-judul film mainstream. maaan, kurang kreatif apa coba penulis-penulis kita ini? *masukkan nada sarkasme di sini*
sempet terlintas di pikiran gue bahwa ini semua adalah tuntutan pasar. kalo lo mau eksis, kalo lo mau diterima, lo harus ngikutin arus. ngikutin pasar. maka jadilah beraneka buku yang dari segi fisik terlihat berbeda, namun sebenernya materinya sama aja.
gue bukannya pengen sok-sok ngasih kritik sih. lha gue aja sama sekali belom pernah nerbitin buku. dan juga ada beberapa dari buku-buku itu yang menurut gue cukup menarik. tapi sebagai seorang penikmat buku, gue merasa sedikit... prihatin.
dan, yaah, lagi-lagi gue harus inget bahwa pasarlah yang bermain peran besar di sini. how pathetic it is, indeed.
kalimat super singkat rhoma irama seolah-olah mengejek gue... "santai."
"nyantai aja kenapa? kayak ada aja yang mau dengerin omongan anak SMA ingusan macem lo."
pret.
bonus:
merry christmas eve, strangers. let the spirit shine on you. lalala (8)