Friday, July 2, 2010

How would you solve these?

saya nggak ngerti apakah saya harus ngomongin di belakang atau blak-blakan, dengan resiko keduanya sama-sama berakibat saya akan dimusuhi.

saya nggak tau cara meyakinkan ayah saya bahwa sinematografi adalah passion saya, bukan sekedar hobi yang akan mudah ditinggalkan.

saya masih nggak ngerti kenapa orang bisa tergila-gila sama sepatu karet berwarna highlight, berukuran lebih besar dari yang semestinya, dan ada banyak lubang yang bikin kaki keliatan kayak kena penyakit kulit setelah dipake seharian di bawah matahari.

saya nggak ngerti kenapa orang-orang selalu mempermasalahkan jurusan IPA atau IPS, bukannya mikirin masa depan nantinya. bukannya IPA dan IPS cuma sekedar beda materi pembelajaran?

saya bingung, semakin saya membenci satu hal, semakin susah saya melupakan sesuatu atau seseorang yang saya benci itu. rasanya kayak dihantui.

saya jengah sama orang-orang yang dengan mudahnya menyemangati orang lain, padahal ia selalu mengeluhkan hidupnya sendiri dan terus-terusan mengatakan dirinya tidak berguna. kalo dia bersikap begitu sama saya, justru akan saya aminkan.

saya nggak ngerti, kenapa film-film Indonesia yang udah jelas nggak bermutu, masih tetep ditonton banyak orang. apakah selera saya yang payah atau peranan pasar yang nggak bisa saya mengerti?

...

dan saya sama-sekali-amat-sangat-tidak mengerti cara kerja Tuhan terhadap dunia.