udah lama banget gue gak nulis-nulis lagi di sini. sebenernya sih gue pengen banget nyeritain semuanya, tapi kadang-kadang suka bingung mau mulai dari mana dan gimana nulisnya. kalo kata Liam Gallagher, "There are many things that I would like to say to you, but I don't know how."
anyhow, hari jumat lalu adalah penerbitan Berlin episode perdana. gimana ceritanya? bagus gak? ya pasti bagus dong ah. *nanya sendiri jawab sendiri* sejauh ini gue bikin plot sampe season 2 dan udah menyelesaikan 4 chapter pertama. semoga ajaaa cerita mereka bisa berlanjut terus sampe selesai. gue ini mood-moodan banget soalnya.
* * *
ada seseorang yang pernah bilang ke gue, kalo gue ini terlalu tertutup dan sangat jarang mengutarakan perasaan gue ke orang lain. mereka juga selalu menyarankan agar gue lebih sering untuk terbuka dan mau ngomongin apa yang ada di pikiran gue sekarang. harapannya sih minimal supaya hati gue lebih lega dan pikiran gue gak terlalu penuh dengan hal-hal yang menurut mereka "nggak terlalu penting" dan "nggak seharusnya dipendem sendirian, karena nggak baik buat kesehatan".
gue sih bisa aja ngomong secara blak-blakan tentang apa yang gue rasain dan apa yang gue pikirin di sini, sekarang juga. gue bisa aja terang-terangan bilang kalo gue nggak suka sama sesuatu atau seseorang saat ini.
satu-satunya masalah adalah: yang namanya manusia udah di-setting untuk lebih jago berteori ketimbang mempraktekkan. mengungkapkan perasaan dan pikiran nggak bisa segampang itu.
tapi kali ini gue akan (setidaknya) berusaha untuk bersikap terbuka. oke, inilah yang akan gue katakan kalo gue dipaksakan untuk jujur:
buat orang pertama:
"lo adalah orang paling nyebelin yang pernah gue temui dari dari dulu. kelakuan lo sama sekali nggak mencerminkan kalo lo adalah cowok sejati. lo sangat pengen tau urusan orang, berasa paling bener, sok tau, selalu ngatur-ngatur, dan tukang ngambek.
lo pernah bilang lo kenal lama sama gue, dan lo langsung mengklaim bahwa lo tau semuanya tentang gue? SALAH! lo gak tau apa-apa soal gue. nggak sedikitpun. tolong ya sok tau dan rasa keponya dikurangin sampe titik nol."
buat orang kedua, ketiga, dan keempat:
"kalian semua sangat menyedihkan. tolong jangan berusaha untuk terlalu akrab sama gue, karena lama-lama gue merasa terganggu. gue sih seneng-seneng aja kenal sama kalian, tapi kalian merespon dengan sangat berlebihan. kita cuma temenan, bukan sodara. oke. pernyataan ini terutama buat lo, orang kedua."
buat orang kelima:
"lo adalah manusia yang paling gue kagumi di seluruh Indonesia. well, setidaknya saat ini. gue tau, meskipun kita udah dua kali ketemu, lo sama sekali nggak kenal bahkan inget sama gue. I may sound like a silly stalker, but I wish I could know you better and even deeper. tapi gue nggak mau terdengar desperate, dan gue juga nggak minta banyak dari lo kok. yang gue pengen cuma satu: lo kenal sama gue. itu aja."
buat orang keenam:
"kayaknya lo mulai berubah ya. gue nggak tau kenapa. mungkin itu cuma perasaan gue aja. yang pasti, gue ngerasa lo nggak seasik dulu. yaa bukan berarti sekarang lo nggak asik sih. tapii, hmm, gimana ya jelasinnya?
dulu kita bisa lebih lepas dalam membahas semua hal, bahkan ke hal yang paling random sekalipun. dulu kita bisa melakukan suatu kebodohan tapi abis itu kita ngetawain kebodohan itu bareng-bareng. gue kangen masa-masa itu. gue kangen ngobrol sama lo sampe jam 1 pagi. I miss talking nonsense with you. and most of all, I miss you. a lot."
buat orang ketujuh:
"damn, I think I like you. but knowing you already have someone else in mind, really breaks my heart."
buat sekumpulan orang lainnya:
"salah nggak sih kalo gue punya hak untuk berpendapat dan pengen mempertahankan hak itu? toh ini semua juga buat kesuksesan bersama kan. setidaknya jangan keseringan negative thinking dan biarkan gue berusaha dulu."
dan seharusnya hari ini gue ngepost Berlin chapter 2... tapi flashdisknya malah ilang :|
gue sih bisa aja ngomong secara blak-blakan tentang apa yang gue rasain dan apa yang gue pikirin di sini, sekarang juga. gue bisa aja terang-terangan bilang kalo gue nggak suka sama sesuatu atau seseorang saat ini.
satu-satunya masalah adalah: yang namanya manusia udah di-setting untuk lebih jago berteori ketimbang mempraktekkan. mengungkapkan perasaan dan pikiran nggak bisa segampang itu.
tapi kali ini gue akan (setidaknya) berusaha untuk bersikap terbuka. oke, inilah yang akan gue katakan kalo gue dipaksakan untuk jujur:
buat orang pertama:
"lo adalah orang paling nyebelin yang pernah gue temui dari dari dulu. kelakuan lo sama sekali nggak mencerminkan kalo lo adalah cowok sejati. lo sangat pengen tau urusan orang, berasa paling bener, sok tau, selalu ngatur-ngatur, dan tukang ngambek.
lo pernah bilang lo kenal lama sama gue, dan lo langsung mengklaim bahwa lo tau semuanya tentang gue? SALAH! lo gak tau apa-apa soal gue. nggak sedikitpun. tolong ya sok tau dan rasa keponya dikurangin sampe titik nol."
buat orang kedua, ketiga, dan keempat:
"kalian semua sangat menyedihkan. tolong jangan berusaha untuk terlalu akrab sama gue, karena lama-lama gue merasa terganggu. gue sih seneng-seneng aja kenal sama kalian, tapi kalian merespon dengan sangat berlebihan. kita cuma temenan, bukan sodara. oke. pernyataan ini terutama buat lo, orang kedua."
buat orang kelima:
"lo adalah manusia yang paling gue kagumi di seluruh Indonesia. well, setidaknya saat ini. gue tau, meskipun kita udah dua kali ketemu, lo sama sekali nggak kenal bahkan inget sama gue. I may sound like a silly stalker, but I wish I could know you better and even deeper. tapi gue nggak mau terdengar desperate, dan gue juga nggak minta banyak dari lo kok. yang gue pengen cuma satu: lo kenal sama gue. itu aja."
buat orang keenam:
"kayaknya lo mulai berubah ya. gue nggak tau kenapa. mungkin itu cuma perasaan gue aja. yang pasti, gue ngerasa lo nggak seasik dulu. yaa bukan berarti sekarang lo nggak asik sih. tapii, hmm, gimana ya jelasinnya?
dulu kita bisa lebih lepas dalam membahas semua hal, bahkan ke hal yang paling random sekalipun. dulu kita bisa melakukan suatu kebodohan tapi abis itu kita ngetawain kebodohan itu bareng-bareng. gue kangen masa-masa itu. gue kangen ngobrol sama lo sampe jam 1 pagi. I miss talking nonsense with you. and most of all, I miss you. a lot."
buat orang ketujuh:
"damn, I think I like you. but knowing you already have someone else in mind, really breaks my heart."
buat sekumpulan orang lainnya:
"salah nggak sih kalo gue punya hak untuk berpendapat dan pengen mempertahankan hak itu? toh ini semua juga buat kesuksesan bersama kan. setidaknya jangan keseringan negative thinking dan biarkan gue berusaha dulu."
dan seharusnya hari ini gue ngepost Berlin chapter 2... tapi flashdisknya malah ilang :|