Saturday, May 10, 2014

Yakin dan Diyakinkan

yakin dan diyakinkan. keduanya memiliki makna yang berbeda.
yakin adalah perasaan di mana seseorang memercayai sesuatu dengan sepenuh hati.
diyakinkan adalah kondisi ketika seseorang dibujuk untuk memercayai apa yang diyakini orang lain.

semua orang punya keyakinan yang berbeda dalam hal apapun, termasuk cinta. dan menurut saya, kita bebas untuk memiliki keyakinan apapun. saya pun punya keyakinan sendiri soal cinta. keyakinan itu pun berubah menjadi prinsip.
saya adalah tipe orang yang cukup mudah menyukai seseorang. tapi menyukai berbeda dengan jatuh cinta. dan sejauh ini, berdasarkan pengalaman saya, saya belum pernah betul-betul jatuh cinta.

saya ga mau terlalu cepat jatuh cinta. saya baru akan merasa jatuh cinta kalau saya merasa sudah punya keyakinan penuh terhadap lelaki ini. dan keyakinan itu harus datang dari diri saya sendiri, bukan dari orang lain.
I want to be sure, not to be convinced.
saya mau menjadi yakin, bukan diyakinkan.
saya ga mau terus berandai-andai apakah lelaki ini betul-betul tepat untuk saya, atau ternyata saya salah memilih, dan lelaki untuk saya masih ada di sana, di tempat yang sama sekali belum terjamah...

pengandaian-pengandaian itu yang membuat saya ragu untuk jatuh cinta. saya ga mau menjadi penyesalan seseorang, sebagaimana saya ga mau menyesali keberadaan seseorang seumur hidup kami. terkadang menjadi siap aja ga cukup. kita juga harus punya keyakinan.

maka dari itu, saya juga sering disebut sebagai tipe orang yang mudah melepaskan. bagi saya ide "terjebak dengan satu orang" itu cukup menyebalkan. apalagi kalau dia adalah orang yang salah.

mohon maaf, Tuan, bukannya saya menolak kebaikan Anda. hanya saja saya belum yakin. pakaian bernama komitmen itu masih belum pas untuk saya kenakan. mungkin belum saatnya.