Thursday, November 5, 2015

Oktober Kemarau

Bumi sedang merindukan hujan, katanya.
Merindukan aromanya kala ia menyentuh tanah.
Merindukan tetesannya yang berkilau di atas dedaunan.
Merindukan kehadirannya yang selalu membawa kesejukan.
Merindukan suaranya yang lembut ketika mencapai jendela: tik-tik-tik.
Bumi sedang merindukan hujan, katanya.
Sayang, ia hanya bisa merindu.








Kepada kamu, hujan yang diam-diam saya rindukan.