Saturday, February 23, 2013

Satu Kata Lima Huruf

cinta.
cuma satu kata, tapi banyak artinya.
karena banyak yang ngalamin, masing-masing pasti punya interpretasi sendiri.
coba yang ngalamin cuma satu orang, pasti definisinya ga banyak.

baiklah, saya mulai ngawur.

karena rikues dari seorang teman, kali ini saya akan membahas definisi cinta menurut pengalaman saya sendiri.

apa itu cinta?
cinta adalah ketika hati dan logika berjalan saling berdampingan meski mereka tidak pernah setuju satu sama lain.
cinta adalah ketika kamu merasa amat jengkel pada seseorang, tapi toh pada akhirnya ia membuatmu kembali tersenyum.
cinta adalah satu alasan untuk bertahan ketika ada sejuta alasan yang menyuruhmu untuk pergi menjauh.
cinta itu candu: menyakitimu perlahan, namun kamu ingin merasakannya terus.
cinta tidak kenal waktu, katanya. tapi nampaknya terlalu terburu-buru untuk mengatakan cinta pada seseorang yang baru kamu kenal.
cinta itu seperti benih: kamu boleh memilih untuk merawat dan menumbuhkannya dengan baik, merawatnya dengan asal-asalan, atau membiarkannya tersimpan rapat-rapat.
cinta adalah ketika kamu sudah melihat beraneka ragam kejelekan dan sifat buruknya, tapi kamu sama sekali tidak mempermasalahkannya.
cinta adalah ketika kamu berhasil menerima kekurangannya.
cinta adalah ketika tidak ada lagi yang perlu diubah.
cinta sejati muncul bukan karena banyaknya persamaan yang dimiliki, melainkan karena banyaknya perbedaan yang justru mempersatukan kalian.
cinta adalah perasaan ketika berhasil mendapatkan sesuatu setelah melalui banyak rintangan.
cinta ada karena terbiasa. terbiasa bertemu, berbicara, dan diledek teman-temanmu.
cinta adalah ketika kalian nyaman dengan keheningan di antara kalian berdua.
cinta sejati itu tidak terpisahkan layaknya kuah indomie dengan keripik tempe.
cinta adalah C-I-N-T-A, kalo kata D'Bagindas.

cinta itu bikin melantur. contohnya adalah kalimat-kalimat abstrak di atas.

intinya, sebaiknya cinta dijalani dengan menyenangkan aja... karena esensi cinta adalah membuatmu bahagia, bukannya sengsara.
tapi menyenangkan tidak sama dengan hura-hura. kalau mengaku cinta, maka pertanggungjawabkanlah rasa itu.


lalu, apakah cinta itu sama dengan kamu?
saya rasa tidak...
atau mungkin belum saatnya.